Cuaca ekstrem
Hujan deras, periode kekeringan, badai
besar. Situasi ekstrem cuaca semakin sering terjadi. Tapi tepatnya di mana?
Berikut 10 fenomena cuaca paling mengejutkan.
Hari paling panas dalam sejarah adalah tanggal 10 Juli 1913 di Death Valley, AS. Di dekat Furnace Creek di negara bagian Kalifornia, suhu maksimal mencapai 56,7°C.
Sebaliknya, desa Oimjakon di dataran
tinggi Sakha atau Yakutia di Sibiria jadi daerah paling dingin yang didiami di
dunia. Menurut pengukuran yang dilakukan 1926, suhu rekor mencapai minus
71,2°C. Stasiun Wostok di kutub Selatan bahkan mencatat minus 89,2°C tahun
1983.
Kota Yuma di Arizona adalah kota yang
paling disinari matahari. Hampir sepanjang tahun, yaitu 313 hari, kota itu
diterangi matahari. Daerah yang paling kekurangan matahari adalah kutub selatan. Di
sana, hampir setengah tahun matahari tidak bersinar.
Pada 1986 badai es yang paling dasyat yang
pernah terjadi menyebabkan 92 orang tewas di Gopalganj, Bangladesh. Bongkah es
bisa mencapai berat 1,02 kg. Sejak 2010, AS menyimpan bongkah es yang paling
besar, yang lingkarnya sampai setengah meter.
Cherrapunji, India mencatat rekor jumlah
curah hujan tertinggi dalam 48 jam. Mulai 15-16 Juni 1995, jatuh hujan 2.493
milimeter. Jumlah hari di mana hujan turun dalam setahun dicatat di atas gunung
berapi yang telah padam di pulau Kauai, Hawaii, yaitu hingga 350 hari.
Sebaliknya, warga Arica, Chili menderita
akibat fase kekeringan paling lama antara 1903 hingga 1918. Dalam 173 bulan
tidak turun hujan sama sekali.
Taifun paling mematikan menghantam
Myanmar Mei 2008. Taifun Nargis menyebabkan 138.000 orang tewas. Taifun Haiyan
tidak terlalu fatal, tapi lebih kuat, yaitu 310 km per jam. Taifun ini
menghantam Filipina November 2013.
Memang benar, Desember 2013 salju turun
di ibukota Mesir, Kairo, untuk pertama kalinya dalam 112 tahun. Di tahun sama,
salju paling tebal yang pernah diukur menutupi ibukota Rusia, Moskow, yaitu 65
cm.
Petir dalam jumlah paling banyak dicatat
di danau Maracaibo, Venezuela. Di mana sungai Catatumbo bermuara di danau itu,
kilat tampak 18 sampai 60 kali per menit, dan hingga 3.600 kali per jam.
Di Jerman juga terjadi rekor cuaca,
yaitu 330 hari tertutup kabut. Ini tercatat tahun 1958, di puncak gunung
Brocken di pegunungan Harz. Jumlah jam terpanjang, di mana kabut menutupi
sebuah daerah Jerman, dicatat di Thüringer Wald (hutan negara bagian
Thüringen). Yaitu 242 jam atau sekitar 10 hari, di tahun 1996.
Sumber: http://www.dw.de/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar