Istilah klorofil berasal
dari bahasa Yunani yaitu chloros artinya hijau dan Phyllos artinya daun. Ini
diperkenalkan pada tahun 1818, dimana pigmen tersebut diekstrak dari tumbuhan
dengan menggunakan pelarut organik.Klorofil
adalah pigmen hijau yang ada dalam kloroplastida. Pada umumnya klorofil
terdapat pada kloroplas sel-sel mesofil daun, yaitu pada sel-sel parenkim
palisade dan atau parenkim bunga karang. Dalam kloroplas, klorofil terdapat
pada membran thylakoid grana.
Pada tumbuhan tingkat tinggi
terdapat dua jenis klorofil yaitu klorofil-a (C55H72O5N4Mg)
yang berwarna hijau tua dan klorofil-b (C55H70O6N4Mg)
yang berwarna hijau muda. Pada keadaan normal, proporsi klorofil-a
jauh lebih banyak daripada klorofil-b. Selain klorofil, pada membran thylakoid
juga terdapat pigmen-pigmen lain, baik yang berupa turunan-turunan klorofil-a
maupun pigmen lainnya. Kumpulan bermacam-macam pigmen fotosintesis disebut fotosintem,
berperan menjerap energi cahaya (foton, kuantum) pada reaksi terang untuk
menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH2. Contoh turunan klorofil-a yang
berperan penting pada fotosintesis adalah feofitin (kloforil-a yang
kehilangan inti Mg, menjadi salah satu komponen fotosintem II), pigmen yang
peka terhadap λ 680 nm (P680 = sebagai pusat reaksi fotosistem II) , dan
P700 (menjadi pusat reaksi fotosintem I). Pigmen yang lain antara lain carotenoida
dan Xantofil.
Sifat fisik klorofil adalah
menerima dan atau memantulkannya dalam gelombang yang berlainan (berpendar =
berfluorescens). Klorofil banyak menyerap sinar dengan panjang gelombang antara
400-700 nm, terutama sinar merah dan biru. Sifat kimia klorofil menurut antara
lain (1) tidak larut dalam air, melainkan larut dalam pelarut organik yang
lebih polar, seperti etanol dan kloroform, (2) inti Mg akan tergeser oleh 2 atom
H bila dalam suasana asam, sehingga membentuk suatu persenyawaan yang disebut feofitin
yang berwarna coklat.
Kloroplas sebagai tempat keberadaan klorofil pada tumbuhan
Perkembangan kloroplas
secara fungsional berasal dari proplastida yang ada pada kecambah. Seiring
dengan berkembangnya daun pada kecambah, proplastida berkembang menjadi etioplas
yang khas dengan badan prolamelar-nya. Oleh adanya cahaya yang
cukup, badan prolamelar akan membentuk tilakoid dari kloroplas fungsional.
Sintesis klorofil pada Angiospermae tergantung pada cahaya. Prekursor untuk sintesis
klorofil adalah protoklorofilid yang disintesis dari protoporfirin IX
oleh magnesium menjadi cincin porfirin. Protoklorofilid diubah
menjadi klorofilid a kemudian berkembang menjadi klorofil a melalui proses
fitilasi (dengan penambahan fitil). Bila klorofil a teroksidasi maka akan
menjadi klorofil b.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar